Jumat, 30 September 2016

Makalah Perdagangan Internasional



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan.
Ilmu Perdagangan Internasional adalah bagian dari ilmu Ekonomi yang khusus memelajari perilaku transaksi-transaksi ekonomi internasional, perekonomian bangsa pada khususnya dan mekanisme bekerjanya perekonomian dunia pada umumnya.Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion . Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
B.     Rumusan Masalah
-          Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional ?
-          Mengapa perdagangan internasional itu penting dalam kerjasama Ekonomi Internasional?
-          Apa saja teori-teori perdagangan internasional?
-          Apa yang dimaksud dengan neraca pembayaran ?
-          Apa yang dimaksud dengan pasar valuta asing dan penentuan nilai tukar mata uang?


C.    Tujuan
-          Untuk menjelaskan mengenai perdagangan internasional.
-          Untuk menjelaskan mengenai pentingnya perdagangan internasional dalam kerjasama ekonomi internasional.
-          Untuk menjelaskan teori-teori perdagangan internasional.
-          Untuk menjelaskan mengenai neraca pembayaran.
-          Untuk menjelaskan mengenai pasar valuta ansing dan penentuan nilai tukar mata uang.

D.    Manfaat
-          Untuk mengetahui tetang perdagangan internasional.
-          Untuk mengetahui tentang pentingnya perdagangan internasional dalam kerjasama ekonomi internasional.
-          Untuk mengetahui teori-teori perdagangan internasional.
-          Untuk mengetahui neraca pembayaran.
-          Untuk mengetahui pasar valuta ansing dan penentuan nilai tukar mata uang.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan  adalah hubungan kegiatan ekonomi yang diwujudkan dengan adanya proses penukaran barang / jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.Internasional adalah “bangsa-bangsa sejagat.
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra , Amber Road ), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorongIndustrialisasi , kemajuan transportasi ,globalisasi , dan kehadiran perusahaan multinasional .
B.     Pentingnya Perdagangan Internasional bagi Kerjasama Ekonomi Internasional
Perdagangan Internasional penting bagi setiap Negara karena perdagangan internasional banyak memberikan manfaat bagi negara yang mengadakan kerjasama ekonomi tersebut. Menurut Sadono Sukirno , manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.
-          Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi , iklim , tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
-          Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
-          Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
-          Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-caramanajemen yang lebih modern.
Selain itu, banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
  • Faktor Alam/ Potensi Alam
  • Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
  • Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
  • Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
  • Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
  • Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
  • Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
  • Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
  • Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Banyak manfaat lain yang didapat oleh negara yang melakukan perdagangan internasional.
Ø  Bidang Ekonomi
  • Memenuhi kebutuhan rakyatnya. Perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam. 
  • Menambah kemakmuran Negara. Perdagangan internasional dapat menaikkan pendapatan negara masing-masing. Ini terjadi karena negara yang kelebihan suatu barang dapat menjualnya ke negara lain, dan negara yang kekurangan barang dapat membelinya dari negara yang kelebihan. Dengan meningkatnya pendapatan negara dapat menambah kemakmuran negara.
  • Menambah kesempatan kerja. Dengan adanya perdagangan antarnegara, negara pengekspor dapat menambah jumlah produksi untuk konsumsi luar negeri. Naiknya tingkat produksi ini akan memperluas kesempatan kerja. Negara pengimpor juga mendapat manfaat, yaitu tidak perlu memproduksi barang yang dibutuhkan sehingga sumber daya yang dimiliki dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih menguntungkan.
  • Mendorong kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Perdagangan internasional mendorong para produsen untuk meningkatkan mutu hasil produksinya. Oleh karena itu, persaingan perdagangan internasional mendorong negara pengekspor untuk meningkatkan ilmu dan teknologinya agar produknya mempunyai keunggulan dalam bersaing.
  • Sumber pemasukan kas Negara. Perdagangan internasional dapat meningkatkan sumber devisa negara. Bahkan, banyak negara yang mengandalkan sumber pendapatan dari pajak impor dan ekspor.
  • Menciptakan efisiensi dan spesialisasi. Perdagangan internasional menciptakan spesialisasi produk. Negara-negara yang melakukan perdagangan internasional tidak perlu memproduksi semua barang yang dibutuhkan. Akan tetapi hanya memproduksi barang dan jasa yang diproduksi secara efisien dibandingkan dengan negara lain. Warga negaranya dapat menikmati barang-barang dengan kualitas tinggi yang tidak diproduksi di dalam negeri
Ø  Bidang Sosial
Manfaat perdagangan internasional sebagai fungsi sosial, misalnya:
  • Berfungsi sosial dalam mencegah terjadinya krisis. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Jadi, perdagangan internasional dapat mencegah terjadinya krisis.
  • Mempererat hubungan sosial antar bangsa. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan seperti ini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka.
Ø  Bidang Politik
  • Mempererat hubungan politik antar negara. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negara bisa mempererat hubungan politik antar negara sehingga dapat menjalin persahabatan antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa mempererat hubungan dagang. Perdagangan antarnegara membuat tiap negara mempunyai rasa saling membutuhkan dan rasa perlunya persahabatan. Oleh karena itu, perdagangan internasional dapat mempererat persahabatan negara-negara yang bersangkuta
Ø  Pertahanan Keamanan
Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya:
  • Sanksi Ekonomi. Suatu negara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagang dengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. 
  • Persenjataan. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. 
  • Mencegah perdagangan barang yang membahayakan. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerinta hsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jug auntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
Dari penjelasan di atas, kita dpaat melihat bahwa ada banyak sekali manfaat yang didapat oleh setiap negara apabila melakukan kerjasama ekonomi salah satunya perdagangan internasional. Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa.
Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, dan Vietnam.
Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan seperti ini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka.
Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerja sama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara. Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
C.    Teori-teori Perdagangan Internasional
1.      Merkantilisme
Terjadi pada abad ke-16 sampai abad ke-18 di Inggris, Perancis, Belanda, Spanyol. Negara harus melakukan ekspor sebesar-besarnya dan membatasi impor. pendapat lain mengatakan bahwa ekspor yang lebih besar daripada impor selisihnya merupakan pemasukan logam-logam mulia terutama emas. Semakin banyak emas yang dimiliki suatu negara, semakin jaya negara tersebut sebab:
a.    Jumlah emas di dunia pada suatu waktu tertentu terbatas
b.    Jika semua negara bisa memiliki surplus ekspor pada waktu yang bersamaan
c.    Keuntungan yang didapat suatu negara adalah pengorbanan negara lain
Akumulasi emas sebagai simbol kekayaan suatu negara dapat cetak uang emas lebih banyak sehingga sirkulasi dan aktivitas perekonomian dalam negeri meningkat perdagangan ekspor meningkat, agar produksi nasional meningkat dan menambah employment.
2.      Teori Keunggulan Absolut (Adam Smith)
Mengajukan perdagangan bebas bagi semua negara di dunia. Dengan demikian setiap negara dapat berspesialisasi dalam produksi komoditi yang memliki keunggulan absolut, yaitu dapat memproduksi lebih efisien daripada negara-negara lain untuk di ekspor. Kemudian negara tersebut mengimpor barang-barang yang kurang efisien di produksi di negaranya daripada di negara-negara lain. Ringkasnya:
-            Adam Smith menyarankan perdagangan bebas
-            Masing-masing negara berspesialisasi pada komoditi yang bisa berproduksi dengan yang lebih efisien
-            Komoditi yang kurang efesien jika diproduksi didalam negeri harus di impor
-            Semua negara di dunia akan mendapat keuntungannya dari perdagangan luar negeri
3.      Teori Keunggulan Komparatif (David Ricardo)
Meskipun suatu negara mengalami kerugian atau ketidakunggulan absolut dalam memproduksi kedua komoditi jika dibandingkan dengan negara lain, tetapi masih bisa memproduksi dan mengekspor komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih kecil dan mengimpor komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih besar.
Asumsi-asumsi eksplisit dan implisit, yaitu:
                             i.          Dua negara dan dua komoditas
                           ii.          Sistem perdagangan bebas
                         iii.          Tenaga kerja bebas bergerak dengan sempurna dalam satu negara tetapi tidak bebas bergerak secara internasional
                         iv.          Biaya-biaya produksi tetap
                           v.          Tidak ada perubahan teknologi
                         vi.          Teori nilai tenaga kerja
                       vii.          Biaya-biaya transportasi nol.
Asumsi-asumsi nomor 1) diabaikan, nomor 6) ditolak.
Teori nilai menyatakan bahwa nilai harga dari komoditas sama dengan tenaga kerja yang dipakai untuk memproduksi komoditas tersebut. Jadi asumsi yanng ditarik adalah :
-            Tenaga kerja adalah satu-satunya faktor produksi
-            Tenaga kerja digunakan dalam proporsi yang tepat sama dalam produksi semua komoditas
-            Tenaga kerja adalah homogen (hanya satu tipe)
Teori Nilai Tenaga Kerja ini ditolak, sebab:
-            Tenaga kerja bukan satu-satunya faktor produksi
-            Tenaga kerja tidak digunakan dalam proporsi yang sama/tetap dalam produksi semua komoditas (buruh pabrik baja lebih besar daripada pabrik buruh tekstil). Juga biasanya mungkin saja terjadi subtitusi tenaga kerja untuk modal dalam produksi
-            Tidak benar jika semua tenaga kerja adalah satu tipe tenaga-tenaga profesi. Antara lain, dokter dan akuntan lebih terampil dan produktif sehingga menerima upah yang lebih besar dari buruh-buruh biasa.
Tujuan utama perdagangan modern adalah menerangkan hukum keunggulan komparatif berdasarkan teori nilai yang dapat diterima dan mengabaikan sebagai asumsi-asumsi.
4.      Heckscher Ohlin
Adalah teori modern sebagai lawan teori klasik, bahwa negara-negara memiliki selera atau taste yang sama, teknologi sama, skala pertambahan hasil yang sama (dalam kata lain, dengan prosentase ketingkatan tertentu dalam input akan meningkatkan output dengan prosentase yang sama), tetapi berbeda dalam faktor dalam pemberian alam yang akan mengakibatkan perbedaan harga relatif antara dua negara. Masing-masing negara akan mengekspor faktor-faktor yang relatif murah dan melimpah di negaranya (kapital intensif, labor intensif, land intensif).
Asumsi-asumsi teori Heckscher Ohlin:
a.         Hanya ada dua faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan kapital.
b.        Ada dua komoditas yang memiliki intensivitas yang berbeda, yang satu bersifat labor intensive, sedang lainnya bersifat capital intensive.
c.         Dua negara yang memiliki jumlah kedua faktor produksi yang berbeda, negara pertama memiliki faktor capital yang lebih besar dari faktor labor; negara kedua memiliki faktor labor yang lebih besar dari faktor kapital.

D.    Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu catatan aliran keuangan yang menunjukkan nilai transaksi perdagangan dan aliran dana yang dilakukan diantara suatu Negara dengan Negara lain dalam suatu tahun tertentu. Suatu neraca pembayaran dapat dibedakan kepada dua bagian yang utama yaitu neraca berjalan dan neraca modal.
Ø  Neraca Berjalan
Neraca berjalan mencatat transaksi-transaksi berikut :
a.       Nilai Ekspor dan Impor Barang Tampak
Transaksi ini meliputi hasil-hasil sektor pertanian, barang-barang produksi industri, dan barang-barang yang diproduksikan oleh sektor pertambangan dan berbagai jenis ekspor dan impor barang tampak lainnya. Neraca (yaitu perbedaan diantara ekspor dan impor) dari perdagangan tampak yaitu perdagangan dalam barang-barang tampak, dinamakan neraca perdagangan. Apabila nilai neraca itu positif, ia berarti bahwa ekspor barang-barang tampak adalah melebihi impornya. Sebaliknya apabila ia negative, maka ia berarti bahwa impor melebihi ekspor.
b.      Nilai Ekspor dan Impor Barang-Barang Tak Tampak
Transaksi ini meliputi pembayaran biaya pengangkutan dan asuransi dari barang-barang tampak yang diekspor atau diimpor, perbelanjaan para pelancong, dan pendapatan investasi (yang meliputi keuntungan, bunga ke atas modal yang diinvestasikan, dan deviden). Neraca perdagangan tak tampak yaitu nilai bersih ekspor dan impor jasa-jasa, dinamakan neraca jasa. Nilai neraca jasa suatu Negara, yang positif berarti Negara tersebut lebih banyak menjual jasa-jasanya keluar negeri dari membelinya dari Negara-negara lain. Dan apabila nilainya negatif (masalah ini juga dihadapi oleh neraca pembayaran Indonesia), ia berarti bahwa Negara itu lebih banyak membeli jasa pihak-pihak luar dari menjual jasanya keluar negeri.
c.       Pembayaran Pindahan
Ini meliuti pembayaran pindahan yang dilakukan oleh pihak pemerintah maupun pihak swasta. Transaksi ini meliputi pembayran di mana penerimanya tidak perlu “membayar” dalam bentuk uang atau jasa. Contoh-contoh dari pembayran pindahan adalah bantuan uang suatu Negara Arab ke Afganistan, atau bantuan bahan makanan Amerika Serikat ke penderita kelaparan di Afrika. Mengirimkan untuk membiayai perbelanjaan anak-anak bersekolah diluar Negara adalah contoh lain.
Ø  Neraca Modal
Neraca modal meliputi dua golongan transaksi, yaitu aliran modal jangka panjang dan aliran modal keuangan swasta
a.       Aliran Modal Jangka Panjang
Ia meliputi dua jenis aliran modal : aliran modal resmi dan investasi langsung oleh pihak swasta ke Negara-negara lain. Aliran modal resmi adalah pinjaman dan pembayaran diantara badan-badan pemerintah di suatu Negara dengan Negara-negara lain. Sedangkan investasi langsung swasta adalah penanaman modal langsung, yaitu investasi berupa mendirikan perusahaan-perusahaan terutama perindustrian. Modal yang dibelanjakan diperoleh dari Negara asal perusahaan tersebut.
 Perbedaan diantara modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dengan modal jangka panjang yang dibayarkan ke luar negeri dinamakan neraca modal jangka panjang. Apabila nilainya positif, keadaan ini berarti lebih banyak modal jangka panjang yang diterima dari luar negeri dari yang dibayarkan ke luar negeri. Aliran seperti itu membantu memperkukuh neraca pembayaran. Disamping itu aliran modal jangka panjang dapat meningkatkan perbelanjaan pembangunan pemerintah dan investasi sektor swasta.
b.      Modal Swasta dan Kesilapan-Ketinggalan
Dua akun penting lain dalam neraca pembayaran meliputi akun “modal swasta” dan “kesilapan dan ketinggalan”. Yang dimaksudkan dengan “modal swasta” adalah aliran-aliran modal dalam bentuk tabungan atau investasi keuangan yang dapat dengan cepat ditukarkan kembali kepada valuta yang asal atau valuta lainnya. Aliran keuangan ini selalu dinamakan juga sebagai “hot money”. Dinamakan demikian karena dana tersebut dapat mengalir dari satu negara ke negara lain dengan mudah dan dalam waktu yang cepat. Uang tersebut biasanya meliputi uang yang diinvestasikan di pasaran uang dan pasaran modal untuk memperoleh keuntungan dari investasi tersebut. Pembelian saham-saham domestik oleh suatu perusahaan “mutual fund” di New York merupakan salah satu contoh dari aliran masuk modal swasta.
Akun kesilapan dan ketinggalan merupakan akun yang menaksir besarnya aliran uang yang tidak dapat dicatat. Dalam setiap neraca pembayaran perlu ada akun kesilapan dan ketinggalan untuk memastikan agar perhitungan aliran ke luar dan aliran masuk adalah seimbang. Anda membawa uang Rp.100 ribu. Ketika anda hitung sisa uang setelah dibelanjakan, sisanya adalah Rp. 40 ribu. Akan tetapi dalam ingatan anda yang dibelanjakan hanyalah Rp 50 ribu. Berarti anda tidak mengetahui bagaimana uang sebanyak Rp 10 ribu lagi digunakan. Dalam neraca pembayaran kesalahan yang seperti ini dicatat dalam akun “keilapan dan ketinggalan”.
1.      Cadangan Valuta Asing
Aliran pembayaran dan investasi yang masuk kedalam suatu negara pada suatu waktu tertentu biasanya berbeda dengan aliran ke luar untuk pembayaran dan investasi ke luar negeri. Perbedaan diantara keduanya dinamakan “neraca keseluruhan”. Apabila neraca keseluruhan bernilai positif, artinya adalah aliran pembayaran dan investasi ke suatu negara melebihi aliran yang sama ke negara-negara lain. Dengan demikian, sebaliknya nilai negatif menggambarkan bahwa aliran ke luar melebihi aliran yang masuk.
Dalam keadaan dimana suatu negara lebih banyak membuat pembayaran ke luar negeri kalu dibandingkan dengan penerimaannya, maka bank sentral harus mengurangi cadangan valuta asingnya untuk melakukan pembayaran tersebut. Sebaliknya, apabila yang diterima dari negara-negara lain adalah lebih banyak dari yang harus dibayar, maka cadangan valuta asing akan bertambah. Dalam informasi mengenai “perubahan dalam cadangan bang sentral”, yang ditunjukkan adalah jumlah perubahan cadangan tersebut dalam satu tahun tertentu, dan bayangkan jumlah perubahan dari tiap-tiap jenis harta bank sentral.
2.      Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
Apabila diperhatikan uraian diatas dengan cermat, maka akan dapat disimpulkan bahwa suatu neraca pembyaran akan selalu seimbang, yaitu aliran uang dan modal ke luar negeri adalah sama dengan aliran uang dan modal yang masuk ke negara tersebut. Ini tidak berarti bahwa neraca berjalan selalu dalam keadaan seimbang, dan begitu pula neraca modal selalu dalam keadaan seimbang. Yang menyebabkan  neraca pembayaran yang selalu seimbang adalah ketidakseimbangan dalam neraca berjalan dan neraca modal akan diseimbangkan oleh perubahan cadangan valuta asing yang dimiliki oleh bank sentral.
Neraca perdagangan adalah daftar yang berisi perbandingan antara besarnya nilai ekspor dengan nilai impor suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
1.      Neraca perdagangan disebut aktif apabila jumlah nilai ekspor suatu negara lebih besar dari pada impornya terjadi sisa lebih (+) atau surplus.
2.       Neraca perdagangan pasif apabila jumlah ekspor suatu negara lebih kecil dari pada nilai impor terjadinya sisa kurang (-) defisit.
Neraca pembayaran adalah daftar yang memberikan gambaran ringkasan dari semua transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah suatu negara dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Semua transaksi ekonomi internasional akan dicatat karena mengakibatkan penerimaan devisa dan pengeluaran devisa.
1.      Neraca pembayaran surplus jika penerimaan devisa lebih besar dari pada pengeluaran devisa.
2.      Neraca pembayaran defisit jika penerimaan devisa lebih kecil dari pada pengeluaran devisa.

E.     Pasar Valuta Ansing Dan Penentuan Nilai Tukar Mata Uang
Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar valas.
Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional.Kuncoro (1996:106) transaksi valas (foreign exchange transaction) adalah pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lain.
Mekanisme Pasar Valuta Asing
Kuncoro (1996:107) seandainya ada mata uang tunggal internasional, barangkali pasar valas tidak diperlukan. Kenyataan menunjukkan, dalam setiap transaksi internasional selalu digunakan valas. Dengan kata lain ada kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang satu menjadi mata uang lain. Inilah yang menimbulkan adanya permintaan akan transaksi valas. Pasar valas dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan trnsaksi yang kompleks dan beragam secara efisien Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih, dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem, mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi membeli dan menjual valas kepada bank.
Sebagai contoh, bila IBM bermaksud merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang dimilikinya untuk ditukarkan US$.Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian semacam ini disebut pasar antar bank.
Ada dua jenis transaksi valuta asing, yaitu:
1.      Transaksi spot
Terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Di pasar valuta internasional,  jarang transaksi dilakukan untuk tanggal valuta yang sama (value to day). hanya sedikit bank yang dapat memberikan pelayanan transaksi value to day. kesulitan ini disebabkan oleh sempitnya waktu bagi bank untuk menyelesaikan pembayarannya.
Transaksi spot merupakan transaksi mata uang yang dilakukan dengan segera dan secepatnya, sehingga waktu yang digunakan untuk transaksi paling lama dua hari kerja. bagi transaksi dengan nilai kecil, transaksi yang dilakukan memungkinkan untuk dilakukan dalam satu hari, sedangkan dalam jumlah besar dan perlu adanya negoisasi antar bank (baik antar bank di domestik atau dengan bank lain di luar negeri), transaksi ini dilakukan dengan acuan batas waktu pembayaran dan penerimaan dalam dua hari kerja, Jadi spot dapat didefinisikan sebagai transaksi jual beli mata uang dengan kesepakatan pembayaran dan penerimaan maksimal dua hari kerja.[3]
Dalam pasar spot, dibedakan tiga jenis transaksi:
a.       Cash, di mana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan pada hari yang sama.
b.      Tom, (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya.
c.       Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian.
1.      Transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pasa suatu tanggal tertentu dimasa mendatang. Kurs di mana transaksi forwad akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk untuk membeli dan menjual. Transaksi forwad biasanya terjadi bila eksportir, importir dan pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valuta asing harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada waktu tertentu di masa mendatang.[4]

Fungsi Pasar Valuta Asing
Beberapa fungsi pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu:
1.      Transfer Daya Beli (Transfer of purcahsing power).
            Sangat diperlukan terutama dalam perdagangan internasioanal dan transaksi modal yang biasanya melibatkan pihak-pihak yang tinggal di negara yang memiliki mata uang yang berbeda
2.      Penyediaan Kredit
            Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk kemudian dijual kepada pembeli.
3.      Mengurangi Risiko Valas
                  Importir mengharapkan memperoleh keuntungan dalam usaha perdagangan. Dalam kondisi normal dari kemungkinan risiko yang tidak diperkirakanmisalnya terjadi perubahan kurs. yang tiba-tiba sehingga mempengaruhi besarnya keuntungan yang telah diperkirakan.

Para Pelaku Pasar Valuta Asing ( Valas )
1.      Dealer
Dealer pada umumnya disebut juga sebagai market maker yang berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasar uang.Dealer umumnya mengkhususkan pada mata uang tertentu dan menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.Biasanya yang bertindak sebagai dealer adalah pihak bank, meskipun ada juga beberapa yang nonbank.Mereka mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli valuta asing.

2.      Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan maupun individu dapat pula melakukan transaksi perdagangan valuta asing ( valas ). Pasar valuta asing dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan lain-lainnya.

3.      Spekulan dan Arbitrator
      Arbitrator adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas.Peran serta Spekulan dan arbitrator dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan.Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.

4.      Bank Sentral
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan mata uangnya.Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.

5.      Pialang
Pialang bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan permintaan terhadap mata uang tertentu.Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, perusahaan pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh dunia.
6.      Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang local.


Tujuan Dalam Melakukan Transaksi Valas
Transaksi valas baik yang dilakukan oleh bank, perusahaan lainnya ataupun individu mengandung beberapa tujuan. Tujuan ini berbeda-beda dengan apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut.
Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan / badan maupun individu adalah sebagai berikut :
1.       Untuk transaksi pembayaran.
2.       Mempertahankan daya beli.
3.       Pengiriman ke luar negeri.
4.       Mencari keuntungan.[5]
Perkembangan Pasar Valuta Asing
Adapun yang menyebabkan pasar valuta asing bertumbuh dengan pesat antara lain adalah:
1.      Pergerakan nilai valuta asing yang mengalami pergerakan cukup signifikan sehingga menarik bagi beberapa kalangan tertentu untuk berkecimpung di dalam pasar valuta asing.
2.      Bisnis yang semakin mengglobal. Dengan semakin sengitnya persaingan bisnis membuat perusahaan harus mencari sumber daya baru yang lebih murah, dan tersebar di seluruh dunia sehingga menimbulkan permintaan akan mata uang suatu negara tertentu.
3.       Perkembangan telekomunikasi yang begitu cepat dengan adanya sarana telepon, telex, faaximile,  internet maka memudahkan para pelaku pasar untuk berkomunikasi sehingga transaksi lebih mudah di lakukan.
4.      Keuntungan yang di peroleh di pasar valuta yang cenderung besar meningkatakan keinginan berbagai pihak berusaha memperoleh gain dari pergerakan valuta asing.
Keterlibatan perbankan syariah terhadap perdagangan internasional, perbankan syariah pun tidak dapat menghindarkan diri dari keterlibatannya pada pasar valuta asing. Perbankan syariah harus menyusun pedoman kerja operasional bagi dirinya agar juga mempunyai akses yang luas ke pasar valuta asing tanpa harus terlibat pada mekanisme perdagangan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.[6]




Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kurs Valuta Asing
Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut.

1.      Perubahan dalam Citarasa Masyarakat
Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain.

2.      Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor
Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor.
3.      Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)
Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.

4.      Perubahan dalam Tingkat Bunga 
Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat memengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.
5.      Perkembangan Ekonomi
Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.[7]










Tidak ada komentar:

Posting Komentar