MAKALAH
PENGANTAR
MANAJEMEN
Dosen
: Nurochim, Dr.H.,MM
“KONSEP
DASAR ORGANISASI DAN MANAJEMEN”
Disususn
Oleh:
v Nita Nurjanah 11140150000048
v Nur Malinah 11140150000060
v Ja’far Sidik 11140150000080
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada
kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Pengantar Manajemen ini. Tidak lupa shalawat serta salam
kami curahkan kepada junjungan kami Nabi besar Muhammad SAW, yang membawa kita
ke zaman yang terang benderang seperti sekarang.
Makalah
ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen pada jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna, serta masih terdapat kekurangan baik dari segi materi, penyusunan,
serta penyajian. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan.
Demikianlah
makalah ini kami buat, semoga makalah
ini memenuhi harapan dan dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi pembaca.
Jakarta, 5 September 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Dasar Organisasi.................................................................................................. 2
B.
Manajemen dalam Organisasi........................................................................................... 13
C.
Manajemen Secara
Fungsional dan Operasional............................................................... 16
BAB III PENUTUP
.................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apabila kita berbicara tentang
konsep organisasi, maka apa sajakah yang muncul dalam persepsi kita? Apabila
kita memperhatikan kondisi sekeliling kita, maka dapatlah kita mengatakan bahwa
kehidupan kita sebagai manusia modern senantiasa dipengaruhi oleh pelbagai macam
organisasi. Organisasi-organisasi merupakan proses-proses dinamik, yang dalam
tata susunan mereka mencakup aneka macam sub proses sub proses. Organisasi juga
merupakan wadah bagi orang-orang yang memiliki kesamaan visi, misi, maupun
tujuan yang sama.
Selain membahas mengenai konsep
organisasi penulis juga membahas tentang konsep dasar manajemen baik mengenai
pengertian manajemen, peranan manajemen, fungsi manajemen, hubungan antara
manajemen dengan organisasi dan lain-lain.
Perkembangan ilmu manajemen begitu
pesat pada era sekarang ini. Hal ini disebabkan karena ilmu manajemen tidak
hanya di pelajari oleh para akademisi, pebisnis, dan birokrat semata, namun
berbagai lembaga non profit juga telah ikut serta menjadikan dan menempatkan
ilmu manajemen sebagai bahan kajian yang harus di mengerti serta di pahami
secara maksimal.
1.2 Rumusan Masalah
A.
Apa saja konsep
dasar
organisasi?
B.
Bagaimana peran manajemen dalam organisasi?
C.
Bagaimana sudut
pandang manajemen dilihat dari segi fungsional maupun operasional?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Organisasi
Manusia adalah makhluk sosial
(al-insanu madaniyyun bi at-thab’i atau zoon politicon). Karenanya,
setiap manusia akan saling memerlukan dalam memenuhi kebutuhannya. Antara
sesama manusia juga dituntut untuk saling bekerja sama, saling menghargai dan
menghormati untuk mempertahankan hidupnya di muka bumi ini.
Dari
adanya alasan tersebut, menjadikan salah satu pendorong bagi manusia untuk
membentuk suatu perkumpulan yang biasa disebut “organisasi”. Organisasi ini
amat dibutuhkan untuk mewujudkan setiap cita-cita yang disepakati oleh anggota
organisasi secara bersama. Organisasi menjadi elemen yang amat diperlukan dalam
kehidupan manusia. Organisasi membantu kita dalam melaksanakan hal-hal atau
kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan dengan baik sebagai induvidu.
Di samping itu, dapat dikatakan lagi bahwa organisasi-organisasi membantu
masyarakat; membantu kelangsungan pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Ia pun
merupakan sumber penting aneka macam karier dalam masyarakat.
a.
Pengertian Organisasi
Berbagai literatur tentang organisasi dan manajemen telah
memberikan definisi tentang organisai, dengan berbagai cara, tergantung segi
tinjauan ataupun pendekatannya. Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu organisasi arti statis dan organisasi dalam arti
dinamis.
a)
Organisasi
Dalam Arti Statis
Organisasi
dalam arti statis berarti melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak
bergerak atau diam. Melihat organisasi sebagai sesuatu yang tidak bergerak
berarti melihat organisasi itu seperti yang tergambar dalam bagan organisasi
(organogram) yang beraneka ragam. Ada berbagai macam pandangan tentang
organisasi dalam arti statis, antara lain sebagai berikut :
1.
Organisasi
dipandang sebagai wadah atau sebagai alat yang berarti :
a. Organisasi sebagai alat
pencapaian tujuan yang ditetapkan sebelumnya,
b. Organisasi merupakan wadah daripada sekelompok orang (group of
people) yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
c. Organisasi sebagai wadah atau tempat di mana administrasi dan
manajemen dijalankan yang memungkinkan administrasi dan menajemen itu bergerak
sehingga memberi bentuk pada administrasi dan manajemen.
2.
Organisasi
dipandang sebagai jaringan dari hubungan kerja yang bersifat formal seperti
yang tergambar dalam suatu bagan dengan mempergunakan kotak-kotak yang beraneka
ragam. Kotak-kotak tersebut member gambaran tentang kedudukan atau jabatan yang
harus diisi oleh orang-orang yang memenuhi persyaratan sesuai dengan fungsi
masing-masing.
3.
Organisasi
dipandang sebagai saluran hirarki kedudukan atau jabatan yang ada yang
menggambarkan secara jelas tentang garis wewenang, garis komando dan garis
tanggungjawab. Secara singkat dapat dikatakan bahwa organisasi dalam arti
statis merupakan wadah atau tempat kegiatan administrasi dan manajemen
berlangsung dengan gambaran yang jelas tentang saluran hirarki daripada
kedudukan, jabatan wewenang, garis komando dan tanggungjawab.
b)
Organisasi
Dalam Arti Dinamis
Organisasi dalam arti dinamis berarti memandang organisasi
sebagai suatu organ yang hidup, suatu
organisme yang dinamis. Memandang organisasi sebagai organisme yang dinamis
berarti memandang organisasi tidak hanya
dari segi bentuk dan wujudnya, tetapi juga melihat organisasi itu dari segi
isinya. Isi daripada organisasi adalah sekelompok orang-orang yang melakukan
kegiatan untuk mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain organisasi dalam arti
dinamis berarti menyoroti aktivitas atau kegiatan yang ada didalam organisasi,
serta segala macam aspek yang berhubungan dengan usaha pencapaian tujuan yang
hendak dicapai.Dengan demikian terdapat berbagai macam pandangan tentang
organisasi dalam arti dinamis, sebagai berikut :
1. Organisasi dalam arti
dinamis berarti organisasi itu selalu bergerak mengadakan pembagian tugas atau
pekerjaan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan serta sesuai pula dengan
lingkup daripada organisasi itu.
2. Organisasi dalam arti
dinamis berarti memandang organisasi itu dari segi isinya, yaitu sekelompok
orang yang melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi
dalam arti dinamis menyoroti unsur manusia yang ada di dalamnya. Manusia
merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi karena hanya
manusialah yang memiliki sifat kedinamisan. Organisasi dalam arti dinamis
selalu diharapkan kepada dua macam kemungkinan, yaitu :
3. Kemungkinan untuk
tumbuh dan berkembang, yaitu berarti organisasi selalu bergerak untuk tumbuh
dan berkembang sesuai tuntutan zaman. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi
dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Yang lebih penting adalah
pertumbuhan dan perkembangan organisasi yang bersifat kualitatif.
4. Kemungkinan organisasi
itu akan mati. Hal ini merupakan ancaman dan tantangan yang mau tidak mau harus
dapat diatasi.
Kematian
organisasi merupakan tantangan dalam arti bahwa orang- orang yang tergabung
dalam organisasi itu diharapkan dengan berbagai masalah atau persoalan dalam
tingkat atau kadar persoalan yang berbeda- beda. Setiap masalah harus dapat
diatasi, karena apabila tidak dapat diatasi akan menjadi hambatan atas jalannya
organisasi. Kematian organisasi merupakan ancaman, yang berarti segenap aspirasi
yang ditampung dalam organisasi akan bubar berantakan. Ancaman kematian suatu
organisasi dapat bersumber dari dalam maupun dari luar. Ancaman yang datang
dari dalam adalah ancaman yang datangnya dari anggota sendiri, misalnya: para
anggota bersifat statis, tidak mau menerima perubahan (metode) baru, tidak ada
rasa memiliki dari para anggota dan lain sebagainya.
Ancaman
yang datangnya dari luar adalah ancaman yang datangnya dari berbagai organisasi
lain dalam bentuk persaingan, baik secara wajar (persaingan sehat) maupun
secara tidak sehat (tidak wajar), baik persaingan itu dilakukan secara terbuka
(terang-terangan) maupun secara tertutup (terselubung).
Dengan
demikian organisasi dalam arti dinamis
berarti organisasi selalu bergerak, tumbuh dan berkembang untuk mempertahankan eksistensinya. bergerak,
tumbuh dan berkembangnya organisasi pada dasarnya merupakan kenyataan hidup.
Dari
uraian di atas kita dapat mengatakan bahwa organisasi dalam arti dinamis
merupakan proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu wadah
tentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah disampaikan secara
bersama pula. Proses adalah langkah-langkah yang harus dilalui. Langkah-langkah
yang harus dilalui dalam usaha mencapai tujuan bersama dimulai dari proses
perencanaan (planning), proses pengorganisasian (organizing), pemberian
motivasi (motivating), proses pengawasan (controlling) dan proses pengambilan
keputusan (decision making). Proses tersebut sering disebut sebagai fungsi
manajemen sehingga organisasi dalam arti dinamis disebut pula organisasi
sebagai fungsi, yaitu organisasi yang member kemungkinan manajemen untuk
bergerak.
Organisasi
sebagai proses juga memandang organisasi dari segi interaction antara
orang-orang yang ada di dalam organisasi itu. Interaksi yang terjadi di dalam
organisasi dapat berlangsung secara formal (hubungan-hubungan formal), dan
secara informal (hubungan-hubungan informal).
Hubungan
formal adalah hubungan-hubungan yang mengikuti pola seperti yang telah diatur
dalam dasar hukum pendirian organisasi, sesuai struktur organisasi, seperti
yang telah ditetapkan secara resmi oleh pimpinan.
Hubungan
informal adalah hubungan-hubungan yang terjadi dalam organisasi yang tidak
terikat oleh dasar hukum pendirian organisasi, tidak terikat oleh struktur
organisasi, tidak terikat oleh hirarki, tidak terikat oleh aturan-aturan yang
ditetapkan secara resmi oleh pimpinan organisasi. Oleh karn ena
itu hubungan-hubungan informal tidak tampak dalam struktur organisasi atau
tidak tergambar dalam bagan organisasi.
Hubungan-hubungan
informal berdasarkan kepada hubungan- hubungan pribadi atau personal relations,
dan atas dasar kesamaan kepentingan di dalam organisasi. Interaksi yang terjadi
didalam organisasi dapat terjadi antara atasan dengan bawahan, antara bawahan
dengan atasan, bawahan dengan bawahan, atasan dan atasan. Dengan kata lain
interaksi yang terjadi di dalam organisasi dapat terjadi secara vertikal,
horizontal maupun secara diagonal. Baik buruknya organisasi sangat ditentukan
oleh keserasian interaksi, kemampuan dan hubungan kerja yang terjadi didalam
organisasi. Oleh karena itu organisasi dalam arti dinamis atau dalam arti
proses lebih banyak menyoroti faktor manusia dalam organisasi.
Kesimpulan
yang dapat kita ambil lebih lanjut ialah bahwa organisasi itu tidak hanya
sekedar sebagai wadah saja, tetapi juga sebagai sistem kerja-sama, sebagai
sistem tata hubungan kerja dan sebagai proses pembagian tugas.
Organisasi
sebagai sistem kerja sama dapat diartikan dengan berbagai cara, yaitu sebagai
berikut:
1. Organisasi sebagai
sistem kerjasama, adalah suatu sistem mengenai pekerjaan-pekerjaan yang
dirumuskan dengan baik, dan masing- masing pekerjaan itu mengandung wewenang,
tugas dan tanggungjawab tertentu yang memungkinkan orang-orang dari suatu
organisasi dapat berkerjasama secara efektif dalam usaha mencapai tujuan
bersama.
2. Organisasi sebagai
sistem kerja dalah suatu sistem penugasan pekerjaan kepada orang-orang yang
mengadakan kerjasama yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang tertentu dari
suatu tugas bersama.
3. Organisasi sebagai
kerjasama adalah suatu sistem daripada aktivitas- aktivitas kerjasama dari
sekelompok orang yang mengadakan kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
4. Organisasi sebagai sistem kerjasama adalah suatu sistem
yang terencana daripada usaha kerjasama dengan memberikan peran kepada setiap
orang untuk dijalankan, wewenang, tugas dan tanggungjawab untuk dilaksanakan.
Organisasi sebagai sistem tata-hubungan kerja dapat diberi
pengertian dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai
sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu sistem tata-hubungan kerja yang sangat
rumit tetapi sistematis sehingga dapat menimbulkan suatu bentuk kerjasama yang
baik dan serasi di antara para anggota atau antar unit satuan kerja yang ada
sebagai usaha untuk mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi sebagai
sistem tata-hubungan kerja, adalah suatu jaringan kerja yang mewujudkan suatu
bentuk kerjasama yang baik dan serasi antara para anggota atau antar unit
satuan kerja yang ada sehingga tujuan bersama dapat dicapai dengan cepat,
tepat, efisien dan efektif.
Organisasi sebagai proses pembagian tugas dapat diberi pengertian
dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:
1. Organisasi sebagai
proses pembagian tugas, adalah suatu proses menetapakan dan mengelompokkan
jenis pekerjaan yang akan dilakukan serta merumuskan suatu pelimpahan wewenang
dan tanggungjawab yang memungkinkan orang-orang yang diserahi tugas itu dapat
bekerjasama secara efisien dan efektif dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2. Organisasi sebagai proses pembagian tugas, adalah proses
kegiatan menghimpun secara teratur atas bagian-bagian yang saling bergantung
satu sama lain sehingga secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang bulat,
bersatu padu dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Organisasi sebagai
proses pembagian tugas, adalah suatu proses pembagian tugas atau pekerjaan
serta mengatur dan menentukan bagian atau orang-orang yang diserahi untuk
memikul tugas dan tanggungjawab dari suatu bentuk usaha.
4. Organisasi sebagai proses
pembagian tugas, adalah suatu proses kegiatan penyusunan, pengembangan, pemeliharaan
daripada pola hubungan kerja dari bagian-bagian atau orang-orang yang ada dalam
suatu bentuk usaha.
Dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa organisasi sebagai proses pembagian
tugas mamandang organisasi dari segi sistem distribusi tugas sehingga
masing-masing pejabat atau masing-masing unit satuan kerja memegang tugas
tertentu.
Disamping itu, terdapat beberapa definisi mengenai organisasi yang
dikemukakan oleh para ahli, yaitu
·
“Organisasi-organisasi
merupakan entitas-entitas yang memungkinkan masyarakat mencapai hasil-hasil
tertentu, yang tidak mungkin dilaksanakan oleh induvidu-induvidu yang bertindak
secara sendiri.” (James L. Gibson)
·
“Organisasi-organisasi lebih dari hanya alat untuk menciptakan
barang-barang dan menyelenggarakan jasa-jasa. Organisasi-organisasi menciptakan
kerangka (setting), yaitu banyak diantara kita yang melaksanaka n proses kehidupan. Sehubungan dengan itu dapat dikatakan bahwa
organisasi-organisasi menimbulkan pengaruh besar atas perilaku kita.” (L.F.
Urwick)
·
“Organization
is the form of every human association for the attainment of common purposes.”
Artinya Organisasi merupakan bentuk dari setiap perserikatan manusia untuk
mencapai suatu tujuan bersama. (James D. Mooney)
·
“Organization
is people working together, and so it takes on characteristics of human
relationships which are involved in group detivity.” Artinya Organisasi adalah
orang-orang yang bekerjasama dengan mengandung cirri-ciri dari hubungan
kemanusiaan yang timbul di dalam kegiatan kelompok. (John D. Millet)
·
“Organization
is the structure of authoritative and habitual personal interrelations in an
administrative systems.” Artinya Organisasi merupakan struktur daripada
hubungan-hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu sistem
administrasi. (Dwight Waldo)
·
“Organization
is a system of cooperation activities of two or more persons something
intangible and impersonal, largely a matter of relationships.” Artinya
Organisasi merupakan suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih,
sesuatu yang tidak berwujud dan tidak bersifat pribadi, yang sebagia besar
mengenai hubungan-hubungan kemanusiaan. (Chester I. Barnard)
·
“Organisasi
itu sebagai struktur-tata pembagian kerja dan struktur tata-hubungan kerja
antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu
untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan yang tertentu. (S. Prajudi
Atmosudirdjo)
·
”Organisasi
adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal dalam suatu ikatan
hirarki di mana selalu terdapat hubungan antara seorang atau sekelompok orang
yang disebut pimpinan dan seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan.”
(Sondand P. Siagian)
Adapun
definisi tersebut berlandaskan sejumlah fakta yang merupakan ciri umum semua
organisasi.
1.
Semua
organisasi senantiasa mencakup sejumlah orang
2.
Orang-orang
tersebut terlibat satu sama lain dengan satu atau lain cara-maksudnya mereka
semua berinteraksi
3.
Interaksi
tersebut selalu dapat diatur atau diterangkan dengan jenis struktur tertentu
4.
Masing-masing
orang didalam sesuatu organisasi memiliki sasaran-sasaran pribadi; beberapa
diantaranya merupakan alasan bagi
tindakan-tindakan yang dilakukannya. Ia
mengekspektasi
bahwa keterlibatannya didalam organisasi tersebut akan membantunya mencapai
sasaran-sasarannya
.
b.
Organisasi-Organisasi Yang Diklasifikasi Berdasarkan Sasaran Pokok
Setiap
organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu.
Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan,
atau sasaran-sasaran para anggotanya.
Kita
dapat mengklasifikasi sesuatu organisasi sesuai dengan sasaran-sasaran khusus
para anggotanya yang berusaha dipenuhi.
Sebagai contoh dapat dikemukakan adanya hal-hal berikut.
·
Organisasi
pelayanan (service organizations) yang siap membantu orang-orang tanpa
menuntut pembayaran penuh dari masing-masing pihak yang menerima servis yang
bersangkutan (badan-badan amal organisasi taman-taman dan taman marga satwa di luar
negeri).
·
Organisasi-organisasi
ekonomi (economic organizations), yaitu organisasi-organisasi yang
menyediakan barang-barang dan jasa-jasa sebagai imbalan untuk pembayaran dalam
bentuk tertentu (korporasi-korporasi penyewa apartemen).
·
Organisasi-organisasi
religius (religious organizations), yang memenuhi kebutuhan
spiritualdari anggotanya (masjid, gereja)
·
Organisasi-organisasi
perlindungan (protective organizations), yang memberikan perlindungan
kepada orang-orang dari bahaya (departemen-departemen kepolisian-ABRI, pemadam
kebakaran).
·
Organisasi-organisasi
pemerintah (goverment organizations), yang memenuhi kebutuhan akan
keteraturan dan kontinuitas (Pemerintah pusat-Pemerintah daerah).
·
Organisasi-organisasi sosial (social organizations), yaitu
organisasi-organisasi yang memenuhi kebutuhan sosial orang-orang untuk mencapai
kontak denga orang lain, kebutuhan akan identifikasi dan bantuan timbal balik
(organisasi-organisasi yang dinamakan fraternities, klub-klub, tim-tim untuk
tujuan-tujuan tertentu).
c.
Pandangan Umum tentang Organisasi-organisasi
Apabila
orang-orang berinteraksi untuk mencapai sasaran-sasaran individual maupun
sasaran-sasaran bersama, maka terdapatlah suatu organisasi. Sebuah organisasi
dapat distruktur berdasarkan peranan-hubungan-aktivitas dan sasaran-sasaran.
Ada
organisasi yang sederhana, ada pula organisasi yang kompleks. Kadang-kadang
kita melihat adanya organisasi yang terdapat interaksi antara dua orang.,
hingga pengelompokan raksasa yang bersifat kompleks. Didalamnya pun terlibat
ribuan orang anggota organisasi yanng bersangkutan.
Masing-masing
anggota suatu organisasi memiliki dua macam konsep, yakni:
1.
Konsepnya
sendiri tentang sasaran-sasaran pribadinya didalam organisasi tempat ia
bekerja; dan
2.
Efektivitas
keorganisasian.
Kedua
macam konsep itu perlu diintegrasi. Disamping itu efektivitas keorganisasian
mengharuskan adanya suatu integrasi dari semua konsep-konsep individual, dari
sasaran-sasaran organisasi yang bersangkutan menjadi sebuah konsep bersama
menyeluruh dari sasaran-sasaran organisasi yang ada. Sasaran keorganisasian
menyeluruh tersebut memberikan pengarahan bagi aktivitas-aktivitas setiap
anggota didalam organisasi yang bersangkutan.
Elemen
inti suatu organisasi adalah orang-orang (manusia) yang berinteraksi. Interaksi
demikian merupakan kondisi yang diperlukan sekaligus kondisi cukup, guna
menetapkan eksistensi organisasi yang ada.
Disamping
itu, setiap organisasi juga memiliki elemen-elemen yang bekerja, yakni
sumber-sumber daya yang mendeterminasi keefektivan organisasi tersebut.
Elemen-elemen kerja mencakup sumber-sumber daya nonmanusia , dan kemampuan
orang-orang. Kemampuan orang-orang mencakup kemampuan untuk bertindak-kemampuan
untuk memengaruhi orang-orang lain dan kemampuan untuk mamanfaatkan
konsep-konsep:
·
Menciptakan;
·
Perencanaan;
·
Pengorganisasian;
·
Memotivasi;
·
Berkomunikasi dan penawasan.
d.
Pengorganisasian
Pihak manajemen perlu menetapkan
tugas-tugas apa yang perlu dilaksanakan-siapa yang harus melaksanakannya, dan
siapa saja yang akan mengambil keputusan-keputusan tentang tugas-tugas
tersebut.
Dalam
dunia nyata, banyak kondisi yang memengaruhi bagaimana pengorganisasian akan
dilaksanakan. Aktivitas manusia yang teroganisasi timbul karena suatu:
1.
Pembagian
kerja yang logis dan suatu
2.
Sistem
koordinasi
Tiga
macam dimensi pengorganisasian
1.
Organisasi
itu sendiri memiliki suatu bentuk, suatu konfigurasi yang melukiskan hierarki
menejemen dan saluran-saluran komunikasi formal
2.
Melalui
proses pengorganisasian tugas-tugas dirumuskan/ditetapkan dan
pekerjaan-pekerjaan individual distruktur
3.
Sebuah falsafah organisasi memengaruhi upaya dengan apa kooordinasi
dicapai.
Mengapa
Pengorganisasian Demikian Penting (David H.Holt, 1993: 264)
Pengorganisasian
secara efektif dapat menghasilkan manfaat/keuntungan sebagai berikut.
1.
Kejelasan
tentang ekspektasi-ekspektasi kinerja individual dan tugas-tugas yang
terspesialisasi
2.
Pembagian
kerja, yang menghindari timbulnya duplikasi, konflik, dan penyalahguanaan
sumber-sumber daya, baik sumber-sumber daya material maupun sumber-sumber daya
manusia
3.
Terbentuknya
suatu arus aktivitas kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan dengan baik oleh
individu-individu atau sebagai kelompok-kelompok
4.
Saluran-saluran
komunikasi yang mapan, yang membantu pengambilan keputusan dan pengawasan
5.
Mekanisme-mekanisme
yang mengoordinasi, memungkinkan tercapainya harmoni antara para anggota
organisasi, yang terlibat dalam aneka macam kegiatan
6.
Upaya-upaya
yang difokuskan yang berkaitan dengan sasaran-sasaran secara logis dan efisien
7.
Struktur-struktur
otoritas tepat, yang memungkinkan kelancaran perencaan dan pengawasan pada
seluruh organisasi yang bersangkutan
Seperti telah
dikemukakan sebelumnya, efektifitas manajemen berarti melaksanakan hal-hal yang
tepat (doing the right thinngs). Sementara ini efisiensi mengandug arti:
melaksanakan hal-hal tertentu secara tepat (doing the things right). Pengorganisasian
dapat mencapai kedua hal tersebut.
e.
Proses Pengorganisasian
Menurut
Louis A. Allen (1960) definisi Pengorganisasian adalah proses mengatur dan
menghubungkan pekerjaan yang harus dilakukan, sehingga dapat diselesaikam
secara efektif dan efisien oleh orang-orang yang menjadi anggota dari
organisasi tersebut.
Pengorganisasian
terdiri dari 3 jenis tindakan, yaitu :
1.
Merancang
struktur organisasi yang mencakup pekerjaan mengidentifikasi tugas-tugas yang
harus dilakukan dan menggolongkannya ke dalam kelompok-kelompok organisasi yang
baik penimbangannya.
2.
Mendefinisikan
dan mendelegasikan (melimpahkan) wewenang dan tanggung jawab.
3.
Menetapkan
hubungan-hubungan.
Samuel
C. Certo mengutip Saul W. Gellerman mengemukakan pandangan bahwa ada lima macam
langkah pokok proses pengorganisasian. Adapun langkah-langkah yang dimaksud
sebagai berikut:
1.
Melaksanakan
refleksi tentang rencana-rencana dan sasaran-sasaran.
2.
Menetapkan
tugas-tugas pokok.
3.
Membagi
tugas-tugas pokok menjadi tugas-tugas bagian
(subtasks)
4.
mengalokasikan
sumber-sumber daya dan petunjuk-petunjuk untuk tugas-tugas bagian tersebut
5.
Mengevaluasi hasil-hasil dari strategi pengorganisasian yang
diimplementasikan.
Elemen-elemen
suatu Organisasi
1. Manusia;
2. Tujuan tertentu;
3. Pembagian tuga-tugas;
4. Sebuah sistem untuk mengoordinasi tugas-tugas;
5. Sebuah batas yang dipatok, yang menunjukkan pihak yang berada
diluarnya.
Ciri-ciri Umum suatu Organisasi
Edgar
H. Schein, seorang psikolog keorganisasian terkenal berpwndapat bahwa semua
organisasi memiliki empat macam ciri atau karakteristik sebagai berikut.
v Koordinasi upaya
Seringkali kita mendengar pernyataan bahwa dua ‘’kepala’’ lebih
baik dibandingkan satu “kepala”. Para individu yang bekerja sama dan
mengoordinasi upaya mental atau fisikal mereka dapat mencapai banyak hal yang
hebat dan yang menakjubkan. Koordinasi upaya memperbesar kontribusi-kontribusi
individual.
v Tujuan umum bersama
Koordinasi upaya tidak mungkin terjadi, kecuali apabila pihak yang
telah bersatu, mencapai persetujuan untuk berupaya mencapai sesuatu yang
merupakan kepentingan bersama. Sebuah tujuan umum bersama memberikan anggota
organisasi sebuah rangsangan untuk bertindak
v Pembagian kerja
Dengan jalan membagi tugas-tugas kompleks menjadi
pekerjaan-pekerjaan yang terspesialisasi, maka sesuatu organisasi dapat
memanfaatkan sumber daya manusianya secara efisien. Pembagian kerja
memungkinkan para anggota organisasi-organisasi menjadi lebih terampil dan
mampu karena tugas-tugas terspesialisasi dilksanakan berulang-ulang.
v Hierarki otoritas
Para
teoretis organisasi telah merumuskan otoritas sebagai hak untuk mengarahkan dan
memimpin kegiatan-kegiatan pihak lain. Tanpa hierarki otoritas yang jelas,
koordinasi upaya akan mengalami kesulitan, bahkan kadang-kadang tidk mungkin
dilaksanakan. Akuntabilitas juga dibantu apabila orang-orang bekerja dalam
rantai komando (the chain of comand).
B. Manajemen dalam orgaisasi
Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar ,
Manajemen erat kaitannya dengan konsep organisasi . Menurut Griffin (2002), organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama dalam
struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya.
·
Organisai Politik
Yaitu memiliki tujuan untuk menyalurkan aspirasi rakyat
melalui aturan kelembagaan politik tertentu atau bisa juga organisasi
politik bertujuan untuk meraih kursi kekuasaan sebanyak-banyaknya agar
peranya sebagai pembawa aspirasi rakyat dapat di wujudkan secara optimal.
·
Organisasi Sosial
Organisasi ini memiliki tujuan yang berbeda dengan
organisasi politik. Organisasi social biasa tidak bertujuan untuk
menyalurka aspirasi rakyat melalui kegiatan perebutan kekuasaan. Akan
tetapi organisasi sosial bisa jadi bertujuan untuk menjawab aspirasi rakyat
melalui pemberian sumbangan , pelatihan-pelatihan, dan lain sebagainya. Berbeda
dengan organisasi politik dan sosial, sebuah universitas adalah adalah sebuah
organisasi. Di dalam nya ada sekumpulan orang-orang dari dosen,karyawan,
mahasiswa, serta ada tujuan yang ingi di capai oleh universitas misalnya, untuk
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetisi tertentu sehingga dapat menjadi
insane yang berguna di masyarakat.
·
Organisasi Bisnis
Organisasi Bisnis bertujuan untuk memperoleh
profit , sekalipun tidak seluruh organisasi bisnis bertujuan untuk profit,
namun profit adalah salah satu tujuan yang ingi di capai oleh organisasi bisnis
di manapun. Organisasi bisnis adalah sekumpulan orang atau sekelompok orang
yang memiliki tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan bisnisnya, sehingga
mereka berupaya untukmewujudkan tujuannya tersebut melalui kerja
saama dalam organisasi tersebut. Selain organisasi yang berbeda,
organisasi juga terdiri dari berbagai sumber daya yang di milikinya, misalnya
,peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Griffin
mengemukakan bahwa paling tidak organisasi memiliki berbagai sumber daya
impormasional (informasitional resources). Manajemen di perlukan ketika
terdapat sekumpulan orang-orang (yang pada umumnya memiliki karakteristik
perbedaan ) dan sejumlah sumber daya yang harus di kelola agar tujuan sebuah
organisasi tercapai.
a.
Pengertian Manajemen
Kata
manajemen berasal dari bahasa italia (1561) manggiare yang berarti
“mengendalikan” pengertian manajemen menurut Mary Parker
Follet (1997) manajemen is the art of getting thing done through
people, manajemen adalah seni menyelesaikan sesuatu melalui orang
lain. Misalnya sesuatu di seni adalah segala sesuatu yang perlu di lakukan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Manajemen berasal dari kata tomanage (bahasa
inggris) yang berarti mengelola atau mengurus. Jika kita mempelajari literature manajemen, maka akan tampak
istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :
1) Manajemen
sebagai suatu proses
2) Manajemen
sebagai kolektifitas manajemen
3) Dan manajemen sebagai suatu seni dan
ilmu
Berikut ini beberapa definisi manajemen yang di kemukakan oleh ahli-ahli :
·
Ensiclopedia
of the Social Sciences
Didalam Ensiclopedia of the Social Sciences manajemen diartikan
sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan
diawasi.
·
Mary
Parker Follet
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
·
Thomas
H. Nelson
Menurut Thomas H. Nelson manajemen adalah ilmu dan seni memadukan
ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang unutk menghasilkan
barang/jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.
·
GR.
Terry
Menurut GR. Terry manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang
terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan usaha mencapai sasaran
dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
·
James
A.F. Stoner
Menurut James A.F. Stoner manajemen diartikan sebagai proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan upaya (usaha-usaha)
anggota organisasi dan menggunakan semua daya organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
·
Prof.
Drs. Oei Liang Lie
Menurut
Prof. Drs. Oei Liang Lie manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya
manusia dan alam, terutama sumber daya manusia unutk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Proses
penyelesaian atas sesuatu memerlukan tahapan- tahapan. Bagi sebuiah
organisasi bisnis, tahapan-tahapan tersebut bisa berupa perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, hingga pengawasan dan pengendalian.
Berdasarkan tahapan-tahapan ini, maka di kenal pengertian lain dari
manejemen yaitu sebagai mana di kemukakan oleh Nickless, Mchugh (1997) The
Procces Used To Accomplish Organizational Goals Throught Planning, Organizing,
Directing, and Controlling People And Other Organizational Resource.
Manajemen sebuah proses yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian orang-orang atau sumber daya organisasi lainnya.
b. Peran Manajemen dalam Organisasi Efektif dan Efisien
Manajemen
sangat di perlukan agar tujuan dari organisasi dapat di capai secara efektif
dan efisien. Menurut Pater F. Drucker adalah “mengerjakan pekerjaan yang benar“
(Doing Righ Thing). Sedangkan efisien
menurutnya adalah “mengerjakan pekerjaan yang tepat“ (Doing Right Things).
C. Manajemen Secara Fungsional dan Operasional
a. Fungsi-Fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian
kegiatan yang di jalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masung
dalam mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya.
Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana dinterangkan oleh Nickels McHugh (1997 ),
terdiri dari empat fungsi, yaitu :
·
Perencanaan atau planning
Yaitu proses yang menyangkut upaya yang di lakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan pembantukan strategi
dan teknik yang tetap untuk mewujudkan target atau organisasi.Yaitu, bagaimana
merencanakan bisnis yang ramah lingkungan , bagaimana merancang organisasi
bisnis yang mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.
·
Pengorganisasian
atau Organizing
Yaitu proses
yang menyangkut bagaimana strategi dan teknik yang telah di rumuskan dalam
perencanaan di desaian dalam sebuah struktur organisasi yang cepat dan tangguh,
system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua
pihak dalam organisasi bisabekerja secara efektif dan efisien guna mencapai
tujuan organisasi.
·
Pengimplementasikan
atau Directing
Yaitu proses
implementasi program agar bisa di jalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dengan produktivitas yang tinggi.
·
Pengendalian
dan Pengawasan atau Controlling
Yaitu proses
yang di lakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah di rencanakan,
di organisasikan, di implementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang di
harapkan sekalipun sebagai perubahan terjadi dalam lingkungan bisnis yang
terjadi.
Griffin
mengemukakan fungsi manajemen adalah perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Pendapat
Griffin ini sejalan dengan James AF Stoner yang menempatkan fungsi leading
sebagai ganti dari directing. Berikut pendapat para ahli manajemen dalam
mengemukakan fungsi-fungsi manajemen;
Beberapa pandangan mengenai fungsi-fungsi manjemen
Sekalipun para
ahli menejemen tersebut memiliki perbedaan pandangan dalam melihat
fungsi-fungsi manajemen, akan tetapi esensinya tetap sama, bahwa:
·
Menejemen terdiri dari tahapan-tahapan tertentu
yang berfungsi untuk mencapai tujuan organisasi.
·
Setiap
tahapan memiliki keterkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan organisasi.
b. Kegiatan-Kegiatan dalam Fungsi Manajemen
Fungsi Perencanaan (Planing)
·
Menetapkan
tujuan dalam target bisnis
·
Merumuskan
strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
·
Menenetukan sumber daya yang diperlukan
·
Menetapkan standar atau indicator keberhasilan
dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
Fungsi
Pengorganisasian (Organizing)
·
Mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapka tugas dan prosedur yang di perlukan
·
Menetapkan
struktur ortganisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab
·
Kegiatan
pengrekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan SDM
·
Kegiatan
penetapan SDM pada posisi yang paling cepat
Fungsi
Pengimplementasian (Directing)
·
Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
·
Membari
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
·
Menjelaskan
kebijakan yang di tetapkan
Fungsi
Pengawasan (Controlling)
·
Mengevalusi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dalam target bisnis sesuai dengan
indicator yang telah di tetapkan
·
Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi penyimpangan yang mungkin di temukan
·
Melakukan
berbagai alternatif solusi dari berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
c.
Fungsi Oprasional dari Manajemen
Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen
Produksi
Manajemen
Pemasaran
Manajemen
Keuangan
Manajemen
Informasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah seni dalam
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Kata manjemen tampaknya begitu sering di dengar, manajemen erat
kaitannya dengan konsep organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama
dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam
mencapai serangkaian tertentu. Berbagai organisasi memiliki tujuan yang
berbeda-beda tergantung pada jenis organisasinya. Elemen-elemen
suatu organisasi adalah manusia, tujuan tertentu, pembagian tugas-tugas, sebuah sistem
untuk mengoordinasi tugas-tugas, serta sebuah batas yang dipatok, yang
menunjukan pihak yang berada diluarnya. Setiap
organisasi dibentuk dengan tujuan mencapai sasaran atau saran-saran tertentu.
Secara luas sasaran dapat dirumuskan sebagai: memuaskan kebutuhan, keinginan,
atau sasaran-sasaran para anggotanya.
3.2 Saran
a. Manajemen harus di isi oleh orang-orang yang
kompeten di bidangnya serta memiliki tanggung jawab sehingga proses
manajerisasi dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.
b.
Organisasi harus
berjalan sebagaimana visi dan misi dari tujuan organisasi tersebut, karena
banyak kasus dimana organisasi bertindak sewenang-wenang dan tidak sesuai
dengan norma yang berlaku di masyarakat.
c. Seorang manajer harus memiliki pemahaman yang
baik tentang sistem manajemen dan organisasi sehingga dapat menjalankan tugas
manajer dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Winardi, J. 2003. Teori
Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sule, Erni
Tisnawati & Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar
Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Rini Kurniasih. https://rinikurniasih11.files.wordpress.com/2012/05/makalah-profdik.pdf. Diakses pada 4 September 2015.
Ahmad Khoirul
Badar. 2013. http://makalahkite.blogspot.co.id/2013/11/konsep-dasar-manajemen.html.
Diakses pada Sabtu, 5 September 2015.